LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK
SPEKTROFOTOMETRI
Oleh:
Nama :
ZAENAL ARIPIN
NIM :
D1A140892
Kelompok 1
1.
Noviya
nur asyifah : D1A14091
2.
: Rista mokoginta :
LABORATORIUM
KIMIA ANALITIK JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS
AL-GHIFARI
BANDUNG
2015
BAB
I
PRINSIP
DAN TUJUAN PERCOBAAN
1.1
Tujuan percobaan
Menentukan konsentrasi ion sulfat
(SO42-) secara
turbidimetri
1.2
Prinsip percobaan
Berdasarkan hukum lambert beer penentuan
ion sulfat bereaksi dengan barium klorida membentuk suspensi barium sulfat ,
turbidimetri atau kekruhan dari suspensi barium sulfat di ukur ddengan
spektrometri
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Spektrometri adalah tehnik yang digunakan untuk mengukur
jumlah (konsentrasi) suatu zat berdasarkan spektroskopi. Spektroskopi merupakan
ilmu yang mempelajari interaksi antara radiasi dan benda sebagai fungsi panjang
gelombang. Instrument yang digunakan disebut spectrometer. Awalnya
spektroskopi hanya mengacu pada pen-dispersi-an cahaya
tampak berdasarkan panjang gelombang (misalnya oleh prisma). Untuk selanjutnya
konsep ini berkembang untuk menunjuk pada segala bentuk pengukuran kuantitatif
sebagai fungsi dari panjang gelombang dan frekuensi, tidak hanya meliputi
cahaya tampak. Sehingga istilah ini bisa juga mengacu pada interaksi radiasi
partikel atau respon terhadap berbagai range
frekuensi. Jadi spektroskopi adalah istilah/nama yang digunakan untuk ilmu
(secara teori) yang mempelajari tentang hubungan antara radiasi/energi/sinar
(yang memiliki fungsi panjang gelombang, yang biasa di sebut frekuensi) dengan
benda. Jadi ada tiga istilah yang berbeda. Spektroskopi, spektrometri, dan spektrometer. Spektroskopi mengacu pada bidang keilmuan,
spektrometri adalah tehnik aplikasi berdasarkan spektroskopi, sedangkan
spektrometer adalah alat/instrument yang digunakan dalam tehnik spektrometri.
Tak jauh berbeda dengan spektrometri, spektrofotometri juga merupakan tehnik
pengukuran jumlah zat yang juga berdasar spektroskopi. Hanya saja
pada spektrofotometri, lebih spesifik untuk
panjang gelombang UV(Ultraviolet)-dekat, visible, dan infra merah.
Spektrofotometri dimasukkan ke dalam electromagnetik spectroscopy. Alat
yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Alat ini termasuk ke dalam jenis fotometer, suatu alat
untuk mengukur intensitas cahaya. Spektrofotometer dapat mengukur intensitas
sebagai fungsi dari warna, atau secara lebih khusus, fungsi panjang gelombang
Klasifikasi Spektrometri 1
Spektrometri Serapan Atom Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat
yang digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan
metalloid yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas (Skoog et al., 2000).
Metode ini sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah. Teknik ini
mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode spektroskopi emisi
konvensional. Sebenarnya selain dengan metode serapan atom, unsur-unsur dengan
energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri nyala, akan
tetapi fotometri nyala tidak cocok untuk unsur-unsur dengan energy eksitasi
tinggi. Fotometri nyala memiliki range ukur optimum pada panjang gelombang
400-800 nm, sedangkan AAS memiliki range ukur optimum pada panjang gelombang
200-300 nm (Skoog et al., 2000). Untuk analisis kualitatif, metode fotometri
nyala lebih disukai dari AAS, karena AAS memerlukan lampu katoda spesifik
(hallow cathode). Kemonokromatisan dalam AAS merupakan syarat utama. Suatu
perubahan temperature nyala akan mengganggu proses eksitasi sehingga analisis
dari fotometri nyala berfilter. Dapat dikatakan bahwa metode fotometri nyala
dan AAS merupakan komplementer satu sama lainnya. Metode AAS berprinsip pada
absorbsi cahaya oleh atom, atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang
gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Misalkan natrium menyerap
pada 589 nm, uranium pada 358,5 nm sedangkan kalium pada 766,5 nm. Cahaya pada
gelombang ini mempunyai cukup energi untuk mengubah tingkat energi elektronik suatu atom.
Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi, suatu atom pada
keadaan dasar dinaikkan tingkat energinya ke tingkat eksitasi. Tingkat-tingkat
eksitasinya pun bermacam-macam. Misalnya unsur Na dengan nomor atom 11
mempunyai konfigurasi elektron 1s
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Cara kerja
A.
Pembuatan pereksi A
·
Masukan 14ml aquadest + 1,5ml (p) & 1,25ml gliserol.
Dan tambahkan aquadest sampai tanda batas 25ml.
B.
Pembuatan larutan standar sulfat
·
0,0148g NasSO4 ,lalu tambahkan aquadest sampai
tanda batas.
C.
Pengenceran larutan standar sulfat.
·
Larutan NaSO4 di pipet masing-masing
0,5:1,5:2,5:3,5:4,5: dan 12,5. Tambahkan aquadest sampai tanda batas 50ml.
D.
Pengukuran turbindas (s) larutan standar sulfat
·
Larutan NaSO4 dengan konsentrasi 1:3:5:7:9 dan
25ppm masing-masing 10ml
·
O,5 ml pereaksi A aduk dengan kecepatan 60 detik
·
0,02g BaCl2 pada saat pengadukan sehingga
terbentuk suspensi ukur turbidans (s) pada ƛ 340nm
E.
Penentuan konsentrasi ion sulfat (SO42-)
pada sampel
·
SO42- 10ml
·
0,5ml pereaksi A aduk dengan kecepatan 60 detik.
·
0,02g BaCl2 (pada saat pengadukan) hingga
terbentuk suspensi BaSO4. Dilanjtkan dengan pengukuran turbidans (s) pada ƛ
340nm , kemudian dilakukan penentuan konsentrasi ion sulfat pada sampel
berdasarkan kurva kalibrasi.
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
Setelah alat di on maka monitor
akan menyala lalu tekan enter lalu tombol 1 kemudian tombol enter kembali enter
kemudian enter lalu disitu ada lambang lamda 90 to wl untuk menentukan panjang
gelombang setelah itu buka tempat sebelah kiri untuk menaruh sampel yang
bernama kurfet .
Dalam kurvet
masukan aquadest ¾ pada saat menyemprotkan aquadest tidak boleh tetdapat
gelembung konsentrasi
SAMPLE LD
|
TYPE
|
CONC
|
WL 340,0
|
WGT.FAKTOR
|
STD
|
STANDARD
|
0,500
|
0,162
|
100
|
STD
|
STANDARD
|
0,500
|
0,284
|
100
|
STD
|
STANDARD
|
0,500
|
0,268
|
100
|
STD
|
STANDARD
|
0,500
|
0,353
|
100
|
STD
|
STANDARD
|
0,500
|
0,254
|
100
|
STD
|
STANDARD
|
0,500
|
0,316
|
100
|
BAB
V
KESIMPULAN
Spektrofotometri
adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis
oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan
menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum
phototube atau tabung foton hampa. Kelebihan spectrometer dibandingkan
fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan
ini ndiperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis.
Pada fotometer filter berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai
spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada praktikum ini
dihasilkan Konsentrasi sampel I adalah 0,069 M dan Konsentrasi sampel II adalah
0,04 M
BAB
VI
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar